<$BlogRSDUrl$>
ini untuk banner blogger
  tempatkita       tempatku  
   
 
     
 

Saturday, July 26, 2003

saatnya
cur-hat

Malam telah larut saat saya meninggalkan kantor. Telah lewat pukul 11 malam. Pekerjaan yang menumpuk, membuat saya harus pulang selarut ini. Ah, hari yang menjemukan saat itu. Terlebih, setelah beberapa saat berjalan, warna langit tampak memerah. Rintik hujan mulai turun. Lengkap sudah, badan yang lelah ditambah dengan "acara" kehujanan. Setengah berlari saya mencari tempat berlindung. Untunglah, penjual nasi goreng yang mangkal di pojok jalan, mempunyai tenda sederhana. Lumayan, pikir saya. Segera saya berteduh, menjumpai bapak penjual yang sendirian, ditemani rokok dan lampu petromak yang masih menyala. Dia mempersilahkan saya duduk. "Di sini saja dik, daripada kehujanan..." begitu katanya saat saya meminta ijin berteduh.

Benar saja, hujan mulai deras, dan kami makin terlihat dalam kesunyian yang pekat. Karena merasa tak nyaman atas kebaikan bapak penjual dan tendanya, saya berkata, "tolong bikin mie goreng pak, dimakan di sini saja. Sang Bapak tersenyum, dan mulai menyiapkan tungku apinya. Dia tampak sibuk. Bumbu dan penggorengan pun telah siap untuk diracik. Tampaklah pertunjukkan sebuah pengalaman yang tak dapat diraih dalam waktu sebentar. Tangannya cekatan sekali meraih botol kecap dan segenap bumbu. Segera saja, mie goreng yang mengepul telah terhidang. Keadaan yang semula canggung mulai hilang. Basa-basi kemudian saya bertanya, "Wah hujannya tambah deras nih, orang-orang makin jarang yang keluar ya Pak?" Bapak itu menoleh ke arah saya, dan berkata, "Iya dik, jadi sepi nih dagangan saya." katanya sambil menghisap rokok dalam-dalam. "Kalau hujan begini, jadi sedikit yang beli ya Pak?" kata saya, "Wah, rezekinya jadi berkurang dong ya?" Duh. Pertanyaan yang bodoh. Tentu saja, tak banyak yang membeli kalau hujan begini. Tentu, pertanyaan itu hanya akan membuat Bapak itu tambah sedih. Namun, agaknya saya keliru...

"Gusti Alloh, boten sare dik, (Tuhan itu tidak pernah istirahat), begitu katanya. "Rezeki saya ada di mana-mana. Saya malah senang kalau hujan begini. Istri sama anak saya di kampung pasti dapat air buat sawah. Yah, walaupun nggak lebar, tapi lumayan lah tanahnya." Bapak itu melanjutkan, "Anak saya yang di sini pasti bisa ngojek payung kalau besok masih hujan..." Degh. Duh, hati saya tergetar. Bapak itu benar, "Gusti Alloh ora sare". Tuhan memang Maha Kuasa, yang tak pernah istirahat buat hamba-hambaNya. Saya rupanya telah keliru memaknai hidup. Filsafat hidup yang saya punya, tampak tak ada artinya di depan perkataan sederhana itu. Maknanya terlampau dalam, membuat saya banyak berpikir dan menyadari kekerdilan saya di hadapan kekuasaan Tuhan.

Saya selalu berpikiran, bahwa hujan adalah bencana, adalah petaka bagi banyak hal. Saya selalu berpendapat, bahwa rezeki itu selalu berupa materi, dan hal nyata yang bisa digenggam dan dirasakan. Dan saya juga berpendapat, bahwa saat ada ujian yang menimpa, maka itu artinya saya cuma harus bersabar. Namun saya keliru. Hujan, memang bisa menjadi bencana, namun rintiknya bisa menjadi anugerah bagi setiap petani. Derasnya juga adalah berkah bagi sawah-sawah yang perlu diairi. Derai hujan mungkin bisa menjadi petaka, namun derai itu pula yang menjadi harapan bagi sebagian orang yang mengojek payung, atau mendorong mobil yang mogok. Hmm...saya makin bergegas untuk menyelesaikan mie goreng itu. Beribu pikiran tampak seperti lintasan-lintasan cahaya yang bergerak di benak saya.

"Ya Tuhan, Engkau Memang Maha yang Tak Pernah Beristirahat". Untunglah, hujan telah reda, dan sayapun telah selesai makan. Dalam perjalanan pulang, hanya kata itu yang teringat, Gusti Alloh Boten Sare.... Gusti Alloh Boten Sare... Begitulah, saya sering takjub pada hal-hal kecil yang ada di depan saya. Alloh memang selalu punya banyak rahasia, dan mengingatkan kita dengan cara yang tak terduga. Selalu saja, Dia memberikan cinta kepada saya lewat hal-hal yang sederhana. Dan hal-hal itu, kerap membuat saya menjadi semakin banyak belajar. Dulu, saya berharap, bisa melewati tahun ini dengan hal-hal besar, dengan sesuatu yang istimewa.

Saya sering berharap, saat saya bertambah usia, harus ada hal besar yang saya lampaui. Seperti tahun sebelumnya, saya ingin ada hal yang menakjubkan saya lakukan. Namun, rupanya tahun ini Tuhan punya rencana lain buat saya. Dalam setiap doa saya, sering terucap agar saya selalu dapat belajar dan memaknai hikmah kehidupan. Dan kali ini Tuhan pun tetap memberikan saya yang terbaik. Saya tetap belajar, dan terus belajar, walaupun bukan dengan hal-hal besar dan istimewa. Aku berdoa agar diberikan kekuatan... Namun, Tuhan memberikanku cobaan agar aku kuat menghadapinya. Aku berdoa agar diberikan kebijaksanaan... Namun, Alloh memberikanku masalah agar aku mampu memecahkannya. Aku berdoa agar diberikan kecerdasan... Namun, Tuhan memberikanku otak dan pikiran agar aku dapat belajar... Aku berdoa agar diberikan keberanian... Namun, Tuhan memberikanku marabahaya agar aku mampu menghadapinya... Aku berdoa agar diberikan cinta dan kasih sayang... Namun, Tuhan mengirimkan padaku orang-orang yang luka hatinya agar aku dapat berbagi dengannya. Aku berdoa agar diberikan kebahagiaan... Namun, Tuhan memberikanku pintu kesempatan agar aku dapat memanfaatkannya... Bersyukurlah... Jangan mencari kebahagiaan di luar karena di dalam diri juga telah ada benihnya, kita tinggal menyemai dan menanam benih itu... Berbuat baiklah pada sesama hidup, niscaya Tuhan akan berbuat baik pula kepadamu.

Sebenernya ini forward-an dari temen, hehehe... Tapi aku modif dikit supaya lebih netral dan lebih hidup :P Lagipula, cerita itu membuatku tidak khawatir lagi dengan nasib kaum menengah ke bawah (termasuk daku) yang kadang terlihat susah dan menderita. Sebab jika kita pandai bersyukur, segalanya akan terasa lebih mudah. Dan sebaliknya, jika kita jauh dari syukur... Kebahagian tak kunjung terasa, selalu merasa kurang dan mencari kesana kemari... Padahal bahagia itu letaknya di dalam hati... Hmm, ku-ba-ha-gia!!! :D

published by: Monsieur RaKah @ 26.7.03

Berbagi rasa, berbagi suka, berbagi ide dan pengalaman

.: is this rha-k's webLOG? :.

Previous post: :: senyum ::... Tips of Life... Today Thanks... saatnyacurhat... Today Thanks... saatnyacurhat... Today Thanks... saatnyacurhat... :: temuan ::... :: temuan ::...

This page is powered by Blogger :)


 
     
 
  Mardi-k Lab. (contact) 1996-sekarang