si tengil: Monyong luh Mba'....Dah kawin aja sonoh... rha-k replied: salah alamat woy... salah alamat!!!
Ray: hai hai halo haloooo.. gimana neh koq pada ndak pernah nongol. sesekali kumpul dong bareng bareng offline di mana kek atau online di #blogbugs dal.net biar makin erat persahabatannya. rha-k replied: umm... saya dah nongol di #blogbugs tuw
nitnot: ohhohohoho ronda keliling blogger yukz ?? moi ikut ga neh ? hihihihi rha-k replied: anjritt... elu ronda mulu kerjaannyah... insomnia yahh... oops
Brandy: indonesia di hari kemerdekaan moga2 gak dijajah sama bangsa sendiri,cthnya bomb,heheh..iyah merdeka dr bangsa laen,tp bangsa sendiri? rha-k replied: hmm... ada terang ada gelap, ada yg membangun ada yg menghancurkan... begitulah keadaan dunia yg kita tempati... mer-de-ka!!!
nitnot: lagi ronda neh..mo ikut ngga ka ?? rha-k replied: ah nggak ah, aye capek... kalo udah gelap pengennya bobo mulu... dingin tak mengapa lah
Lhukie: Nasionalis banget :P tumben rha-k replied: hey... aku memang pemuda Indonesia asli... apakah engkau pemudi Indonesia asli?
lia: hey..gue barusan ke sini nih.. rha-k replied: ya udah... trus maunya apah?
grE3nY`PrinCeZz: hey ! makasih yah dah ke blog gue ! Upper case-lower case apaan ? gue gak ngerti...hehehe rha-k replied: hmm... ya itu lah... kombinasi HURUP GEDE ama huruf kecil... cuma penasaran ajah... anak BuLur emang wajib gitu ya'?
Hari ini aku merasa bingung, bukan karena aku mendapat nilai buruk untuk ujian Fisika, juga bukan karena tak bisa re-bound saat olahraga tadi pagi. Karena hal itu sudahlah biasa. Tapi aku bingung saat pelajaran menggambar. Pak Guru memintaku untuk menggambar sesuatu dari pikiran kami, dan aku pun menggambar apa yang sedang kupikirkan.
Kucoba menggambar CINTA!!
Aku telah siapkan pinsil 2B yang telah runcing teraut, juga selembar kertas putih bersih hasil sitaan dari temanku. Dan aku pun telah siap menggoreskan sebuah lukisan, namun tiba-tiba kuterhenti tepat saat runcing ujung pinsilku menyentuh putih kertas gambar.
Inginku menggambarkan cinta yang ramah tersenyum, namun pikiran melayang pada kisah temanku yang merana dan bermuram durja. Katanya, ia telah dikhianati cinta hingga ingin mati rasanya. Kucoba menggambarkan cinta yang berwajah sedih sayu, namun ku sedang rasakan indahnya cinta saat ini. Wajahnya tak mampu terhapus oleh badai, apalagi rintik hujan pagi hari. Dan kugerakkan tanganku tuk gambarkan cinta yang tersenyum sinis memandang langit, namun terbayang senyum ibuku yang menyejukkan jiwaku. Senyum yang mengatas-namakan cinta itu, mampu menghalau angin tornado sekalipun dari hadapan hatiku. Maka kuputuskan kan kugambar cinta dalam senyum ramah kedamaian, tapi itupun kuurungkan saat bayangan yang masih jelas lekat di mataku betapa sadisnya peluru kendali Amerika yang menghantam Baghdad. Menghancurkan sarana umum, membunuh anak tak berdosa dan mengalirkan air mata darah dari mata ibu mereka. Yang ironisnya, hal itu mengatas-namakan perdamaian yang didasarkan atas cinta. Akhirnya kubuang pensil 2B ku dan kuraih krayon warna merah darah untuk menggambar cinta, karena itulah yang terjadi saat cinta disebut, mengalirkan DARAH.
Namun itu pun tak mampu kulakukan, karena kutahu dan kurasakan aku hidup bahagia karena ku merasakan cinta. Aku pun tak mampu menggambar, dan kubiarkan kertas putih itu tetap putih, seputih cinta yang seharusnya. Dan aku pun di-strap Pak Guru.
.......
Manusia telah membendakan cinta, meski mereka tahu cinta bukanlah benda.
Kau takkan mampu lukiskan cinta seperti kau takkan mampu gambarkan manisnya madu. Kau takkan mampu goreskan warna tuk ungkapkan cinta seperti kau takkan mampu berikan warna tuk wakili bahagia.
Karena cinta bukan benda.
Cinta adalah perasaan yang hadir saat kau bahagia.
Bahagia saat kau bertemu dengannya...
Bahagia saat kau bersamanya...
Bahagia saat kau genggam erat tangan mereka...
Assalamu alaikuum... Hari yang cerah dan semoga secerah dirimu selalu ^_^
Aku mau tanya nih. Seandainya kamu dihadapkan pada dua pilihan sebagai berikut, mana yang akan kamu pilih:
Situasinya: Kamu telah membuat janji dengan seseorang yang kamu ingin dia menyayangi kamu, sehingga kamu tidak ingin mengambil resiko untuk kehilangan dia :) Janjinya adalah untuk tidak saling bertemu muka selama 2 bulan (lk. 70 hari) dan tidak saling menelpon selama 1 bulan (lk. 35 hari). Terhitung mulai tanggal disepakatinya. :P Tiba-tiba, dalam masa tunggu tersebut. Kamu rindu berat dan kangen sekali untuk bertemu dengan si dia, atau setidaknya kamu ingin mendengar suaranya lewat telpon. Pilihan yang tersedia adalah;
1. Kamu telpon dia. Sekedar untuk mendengar suaranya atau sekaligus mengatur jadwal untuk bertemu muka dalam waktu dekat. Maklum, rindu itu kan obatnya ya ketemuan. Tapi ini berarti kamu telah melanggar kesepakatan dan tetap ada kemungkinan bahwa si dia akan mengganggapmu sebagai orang yang agak sulit untuk menepati janji :(
2. Kamu tetap menunggu supaya dia yang menelpon kamu. Walaupun kamu belum tahu pasti apakah si dia memang punya perasaan yang sama terhadapmu seperti perasaanmu kepadanya, karena ketika kamu mengungkapkan perasaanmu secara verbal padanya, si dia memang belum mengungkapkan hal yang sama secara verbal. Resikonya adalah, jika ternyata harapanmu salah maka kamu harus siap untuk dilupakan atau lebih parah lagi, kehilangan. :(
Naah, silakan dipikir-pikir dan kemudian ambilah pilihan yang mudah-mudahan adalah yang terbaik. Mohon dijawab sesegera mungkin... Aku tunggu jawabanmu :)
note: aku telah berusaha jujur kepadamu selama ini, apakah kamu juga demikian?
MER-DE-KA!!! Dirgahayu Negara Kesatuan Republik Indonesia
Semoga rahmat dan berkah selalu tercurah pada bumi ibu pertiwi, subur tanahnya, semangat membangun selalu tercermin pada sikap para penghuninya. Walaupun (kata orang kita sedang) terjepit di tengah-tengah peradaban dunia menuju (memasuki) era globalisasi, tapi putra-putri bangsa siap mengusung, memperjuangkan, dan memelihara cita-cita luhur para pendahulu... Kita memang bangsa yang cinta damai, tapi kita lebih cinta kemerdekaan... Hiduplah Indonesia Raya :)
nitnot: Bnagun banguunnn upacara yukkz rha-k replied: Hihihihi... Makanya kalo upacara diniatin dari kemarennya... Ini kayaknya lagi kesiangan niiy, ngetiknya aja terburu-buru
Ray: Haiii... MERDEKA.. Upacara 17-an bareng bareng yuk para komunitas blogger rha-k replied: Yupe... MER-DE-KA dan HIDUP MAKMUR!!! btw: Upacara mah nggak terlalu signifikan bung, kiprah kita dalam mengisi alam kemerdekaan dg hal-hal yg berguna dan bermanfaat... Itu yg mungkin akan menambah catatan sejarah dg guratan tinta emas...
nitnot: Halowww rha-k met knal thx for visiting my blog boleh tukeran link ?? rha-k replied: URL-mu udah jadi OPTION tuuw
vi^_^: ikutan ah... salam kenal yo pak! rha-k replied: E-e-e... Memangnya aku kawin sama ibumu apah??? Okay, salam kenal juga yaa... Cheers!!!
Lhukie: Whuaaa... tau Yoichi juga rha-k replied: Ya tau-laaah... Ntar OST-nya Dash Yonkuro jg bakal di-posting... sekarang masih terselip di antara record masa lampau... ditunggu ajah yaa... uhuhuy
Dedicated to a person who still have a heart, feeling,
and emotion. We are human, we can't only act just like a machine.
Impian... cita-cita... semangat dan ambisi
Tanganku selalu mencari... sesuatu
Jalanan penghubung antar gedung pencakar langit
Hanya tekan tombol kota akan bergerak
Mekanisme canggih yang disebut jaman
Mengingatkan hati orang yang... terlupa
Merasakan peristiwa... yang penuh dengan sensasi
Menangis penuh keharuan... tiada henti
Impian... cita-cita... semangat dan ambisi
Tanganku selalu menggapai sesuatu, mencari-cari yang baru
Melangkah... tarik napas, setiap insan memiliki
Energi yang ada mengalahkan sesuatu
Aku tahu bahwa diriku adalah manusia. Sosok mahluk hidup yang
mampu berpikir, mempunyai kesadaran dalam bertindak dan melakukan perbuatan di
dalam kehidupannya. Aku tahu bahwa aku berasal dari perpaduan sel hidup dari
kedua orangtuaku dan dengan kuasa-Nya lah aku tercipta, terlahir, hidup di dunia.
Tapi aku masih memiliki sedikit keraguan tentang apa yang sebenarnya aku cari
di dalam hidup ini. Tentang prioritas di dalam kehidupan.
Saat balita, aku bebas bermain. Melakukan kesenangan dan bebas
bersuka ria karena di dalam pikiranku belum aktif program-program yang rumit.
Kala aku lelah, aku tidur tanpa memikirkan apa yang aku akan lakukan setelah
terbangun nanti. Begitu sederhana dan tanpa beban. Lingkungan masa aku balita
masih kuingat terasa begitu nyaman dan damai.
Masa sekolah
dasar. Aku tergolong anak yang terlambat masuk
sekolah. Pada umumnya anak seusiaku sudah berada di kelas dua, agak terasa lain
berada di lingkungan anak-anak yang usianya satu tahun lebih muda dari kita.
Walaupun semenjak lulus SD, hal ini bukanlah masalah lagi bagiku.
Hingga saat kelulusan, teman-teman menganggapku sebagai anak yang pintar
dan tak terkejar dalam hal prestasi belajar. Setidaknya kubuktikan bahwa aku
mampu mendapatkan nilai sempurna ketika evaluasi
belajar tahap
akhir nasional
pada mata pelajaran matematika. Tentu saja dengan mengerjakan seluruh soal
tanpa ada kesalahan. Memang membanggakan.
Begitu masuk sekolah
lanjutan tingkat
pertama, aku baru
merasakan situasi belajar yang mulai diwarnai persaingan dan situasi kompetitif.
Tiap murid menginginkan untuk menjadi juara kelas. Bahkan aku mulai tahu bahwa
untuk mendapatkan hal tersebut, murid dapat berbuat tidak jujur. Mencontek dan
menyalin jawaban benar dari murid lain kadang menghasilkan nilai yang lebih
tinggi dari pada menggunakan murni kemampuan daya pikir sendiri.
Aku mulai tersisih dari posisi juara. Walaupun kedua orangtuaku
terus menyemangati untuk belajar terus lebih giat dan tidak menyerah, kadang
aku terbentur dengan kenyataan yang dipenuhi faktor yang waktu itu agak sukar
untuk kumengerti. Ada seorang temanku yang kebetulan ayahnya adalah seorang
guru matematika di sekolah kami. Temanku itu begitu beruntung, pikirku. Pasti
setiap malam hari saat menjelang istirahat dia mendapat pelajaran tambahan
dari ayahnya, makanya dia bisa sukses selalu menjadi juara kelas. Untung saja
aku cuma merasakan satu tahun sekelas dengannya, sebab aku kadang merasa kurang
nyaman kalau prestasi belajarku terkalahkan oleh seorang wanita.
Sampai tiba waktu kelulusan SLTP,
dia selalu menjadi juara di kelasnya. Bahkan dia berhasil menjadi juara umum
dengan nilai ujian akhir tertinggi di angkatan kami, di antara lebih kurang
250 orang murid. Konon nilainya pun juga berada di posisi nomor dua tertinggi
sekabupaten. Selamat yaa. :)
Angkatan kami memang kebetulan agak lain dari angkatan
sebelum-sebelumnya. Umumnya setelah kelulusan, murid merayakannya dengan pergi
tamasya bersama ke luar kota, bersenang-senang, mengunjungi tempat rekreasi
dan bersuka cita di sana. Tapi ketua organisasi
siswa intra
sekolah kami ternyata berpikir selangkah lebih maju,
setidaknya menurutku. Dia berusaha menekan angka ongkos biaya perpisahan
seminimal mungkin dengan efisiensi tinggi agar tidak menambah beban orang tua
kami. Tentu saja pihak sekolah agak keberatan. Sebab kalau cita-cita mulia itu
disepakati, maka seluruh peserta rekreasi akan ikut menanggung biaya yang sama
dengan para murid yang baru saja lulus, tanpa terkecuali. Dan setahuku, selama
ini hanya para murid yang dikenakan biaya bahkan termasuk para adik kelas.
Sedangkan kepala sekolah, guru, para staff pengajar beserta keluarganya yang
turut serta biasanya tidak perlu mengeluarkan ongkos karena sudah
tersubsidi oleh kita-kita. Kata mereka, "Kami kan sudah bersusah payah
berpikir dan melakukan segalanya untuk kalian..." Sungguh tidaklah adil dan
memberi kesan hanya menguntungkan kepentingan sepihak.
Setelah terjadi negosiasi yang cukup alot antara perwakilan
pihak murid yang dipimpin oleh sang ketua OSIS dengan beberapa pengajar sebagai
perwakilan pihak sekolah. Akhirnya diambillah jalan tengah, yaitu untuk tahun ini
tidak diadakan acara rekreasi perayaan kelulusan ke luar kota. Pembagian
ijasah dan surat-surat kelulusan dilakukan pada upacara sederhana yang mirip
dengan upacara bendera tiap hari senin dan diadakan di lapangan yang masih
berada di dalam lingkungan sekolah kami tentunya.
Memang sih tidak ada kesan khusus, tidak ada photo di air
terjun, tidak ada photo di pantai. Tapi setidaknya kami punya sikap. Kami
punya ide dan telah berusaha berjuang untuk mewujudkannya. Konon kabarnya,
ketua OSIS kami itu kini aktif di organisasi kemasyarakatan yang memperjuangkan
keadilan. Jangan menyerah kawan, aku berharap kelak dapat berjalan bersamamu
memperjuangkan cita-cita luhur demi tegaknya keadilan yang berperikemanusiaan.
kilas rasa: untuk kedua orang tuaku, terima kasih atas segalanya... teruntuk papa yang hari ini genap berusia setengah abad... semoga kesehatan dan kemapanan selalu bersama kita... untuk seseorang yang baru lebih kurang 3 minggu kukenal, tiada kata yang mampu me-representasi-kan perasaanku kepadamu, terima kasih atas harapan yang semakin jelas kulihat...
pepen: Assalamu'alaikum Wr. Wb. hiks..hiks..hiks.. gimana kontrak kita ya...??? buka groups kita deh Mbo...hiks..hiks.. rha-k replied: Ws.Wr.Wb... jgn khawatir kawan, biar para boss itu punya kuasa dlm menentukan nasib kita... ada yg lebih dan maha berkuasa... tanam aja kebaikan, Insya 4JJI numbuhnya jg tdk mengecewakan
Ray: Haii.. waduhh.. hari minggu gimana kabarnya.. ada acara ndak di akhir pekan rha-k replied: hehehehehe, malming aku nonton ndangdut di jaktim... acara nikahan putri seorang tokoh masyarakat... beuh beuh beuh... artis2 ce yg dateng cihuy cihuy maaan... biar suaranya kagak jelas lantaran suasana hingar bingar, goyangannya glegek glek glek gedubraks
Lya: salam kenal yak nice to read lho curhatnya rha-k replied: oke, makaciih atas pujiannya... eh, itu pujian khan?
linda: hai rha_k thanx 4 visiting my blog.... rha-k replied: hai... senang berkenalan dengan anda
ray: Haii.. Kunjungan tidak resmi minggu pagi neh, nengokin yang lagi pada persiapan weekend *smileee* rha-k replied: hmm, weekend itu kan sbtu mas. Kalo minggu kaya'nya udah suasana menjelang senin dech
balq: saya mampir nih mas... abis muter2 jkt. rha-k replied: weleh weleh, muter-muter apa jalan-jalan apa keliling-liling... hayoo?
astrid: makasih rha_k..... jgn bosen yagh... rha-k replied: ummmm, yo'i... belajar emang nggak boleh bosen... seperti napas aja lah, kalo bosen... mending ente shutdown ajah